Jumat, 23 Oktober 2015


Apa beda PMKRI dan KMK?

Tanya:
Apakah perbedaan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) dari Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK)?
Jawab:
Perbedaan PMKRI dari KMK adalah cakupan keanggotaannya. PMKRI beranggotakan mahasiswa/i dari berbagai kampus. Sementara KMK beranggotakan mahasiswa/i satu kampus saja.
Contoh di Bogor, PMKRI Cabang Bogor beranggotakan mahasiswa/i dari Institut Pertanian Bogor, Universitas Pakuan, Universitas Djuanda, dan lain-lain.
Sementara KeMaKI (Keluarga Mahasiswa IPB), misalnya, beranggotakan hanya mahasiswa/i IPB. Atau KMKP (Keluarga Mahasiswa Katolik Pakuan) beranggotakan hanya mahasiswa/i Universitas Pakuan.

Gimana cara jadi anggota PMKRI?

Tanya:
Bagaimana cara menjadi anggota Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI)?
Jawab:
Untuk menjadi anggota PMKRI, calon anggota harus mendaftar lebih dulu saat dibuka masa penerimaan anggota baru.
Selanjutnya calon anggota mengikuti masa bimbingan. Jika lulus, barulah diterima menjadi anggota.

DPC PMKRI Bogor Dilantik


29 Juni 2015
DPC PMKRI Bogor Dilantik
Dewan Pimpinan Cabang Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (DPC PMKRI) Cabang Bogor periode 2015-2016, resmi dilantik Ketua Presidium Pengurus Pusat PMKRI, Lidya Natalia Sartono, Minggu (28/6) di Balaikota Bogor.
Lidya berharap, sebagai wadah pembinaan dan perjuangan, PMKRI harus menjadi garda perubahan baik di internal organisasi maupun untuk menyikapi kondisi bangsa saat ini. Di samping itu, “Sebagai organisasi kemahasiswaan, PMKRI di tingkat cabang harus terus mendorong proses kaderisasi secara intens dan berkelanjutan baik secara kuantitas maupun kualitas,” ujar Lidya.
Dia juga mengingatkan, para kader perlu dibina dengan jiwa militan dan sesuai dengan tuntutan nilai-nilai yang ada di PMKRI. “Nilai-nilai kepemimpinan harus tertanam dalam diri para kader PMKRI agar siap menghadapi tuntutan globalisasi dan perubahan dalam berbagai sisi kehidupan,” tambah Lidya.
Sementara itu Walikota Bogor, Bima Arya dalam sambutannya mengingatkan, tentang banyaknya organisasi kepemudaan atau kemahasiswaaan yang proses kaderisasinya terhambat. “Karena energi habis untuk mengurusi dinamika internal,” katanya sambil berharap PMKRI bisa bergerak lebih cepat lagi untuk melakukan kaderisasi.
Lebih lanjut Bima menyatakan akan berusa memprioritaskan undangan yang disampaikan mahasiswa. Hal itu karena “Masa depan kota ini dan repubik ini , di tangan anak-anak muda yang bergerak saat ini,” katanya.
Sumber:
http://kesbangpol.kotabogor.go.id/index.php/show_post/detail/1808/DPC-PMKRI-Bogor-Dilantik

Selasa, 22 April 2014

PENDAMPINGAN PEDAGANG PASAR ANYAR (Bag. 1)

Masalah penggusuran PKL (Pedagang Kaki Lima) kembali terjadi di Kota Bogor. Kali ini 623 pedagang di Pasar Anyar Blok B1 dan B2 diminta untuk membongkar TPS (Tempat Penampungan Sementara) mereka tanpa ada relokasi yang pasti dari pihak pemerintah. Pedagang merasa belum siap untuk direlokasi dan meminta kebijaksanaan waktu dari Walikota Bogor (Bapak Bima Arya) hingga dua (2) hari setelah lebaran dengan alasan:
1.   Belum adanya modal untuk membuka lapak baru mengingat mereka harus membiayai sekolah anak-anaknya dan harus mempersiapkan lebaran
2.   Bangunan yang akan mereka tempati tidak layak karena setiap kali hujan kerap mengalami banjir dan juga proses perbaikan (mengingat saat ini tengah diperbaiki) belum rampung 100%.
3.   Adanya bisnis jual beli gelap lapak oleh sejumlah oknum yang mengaku dari pihak pengelola, yang seharusnya tidak diperjualbelikan
Harus diakui masalah PKL marak terjadi di kota-kota besar. Sulitnya situasi ekonomi di sektor makro membuat masyarakat memilih alternatif mata pencaharian di sektor ekonomi mikro dan salah satunya menjadi pedagang kaki lima (PKL). Meski begitu banyak juga cerita minim mengenai keberadaan PKl di Kota Bogor mulai dari kemacetan, ketertiban dan kebersihan. Tentunya dibalik semua pro-kontra itu, perlu dicari solusi bersama antara pihak pemerintah, PKL, dan pihak-pihak terkait demi kebaikan bersama.










Sebagai bentuk keberpihakan kepada kaum tertindas melalui kaderisasi intelektual populis, PMKRI, GMKI dan GMNI, melakukan pendampingan kepada para pedagang pasar Anyar untuk memperjuangkan haknya terutama dalam hal pembinaan dan penataan yang selayaknya sesuai dengan PERDA Bogor No. 13 tahun 2005. Dari beberapa pertemuan sudah dilakukan sejak 15 April 2014 sampai sekarang. Adapun bentuk pendampingan yang dilakukan berupa pengorganisiran pedagang, bantuan mediasi dan komunikasi dengan instansi terkait hingga propaganda ke media lokal. Hingga akhirnya pada tanggal 19 April Wakil Walikota Bogor (Bapak Usmar Hariman) melakukan pemeriksaan ke lapangan mengenai kondisi tempat dan situasi pedagang sendiri. Tentunya perlu ada kebijaksanaan khusus dari pemerintah Kota Bogor tentang wacana pembongkaran TPS PKL Pasar Anyar Blok B1 dan B2. Dan proses pendampingan ini akan terus dilakukan hingga ada win-win solusion soal PKL ini.

BERSAMBUNG…

Rabu, 16 April 2014

FAMILY GATHERING

Konsolidasi merupakan suatu keharusan dalam dinamika organisasi untuk merefleksi sekaligus merencanakan langkah-langkah kedepan. Momentum ini juga diperlukan untuk membangun persaudaraan dan kekeluargaan diantara anggota-anggota yang berhimpun di dalamnya.
Konsolidasi internal juga dilakukan PMKRI cabang Bogor, Santo Joseph a Cupertino pada sabtu dan minggu (5-6 April 2014) di Wisma Wiyata Muda, Dramaga. Konsolidasi bertajuk "Family Gathering" dengan tema "Aku Diutus untuk Gereja dan Tanah Air". Acara ini merupakan inisiatif dari Pastor Moderator PMKRI Cabang Bogor Romo Yohanes Driyanto, OFM serta beberapa anggota untuk merefleksi satu tahun kepengurusan DPC Periode 2013/2014. Meski sempat di guyur hujan khas Kota Bogor pada sabtu malam namun tidak mengurungkan niat 41 anggota biasa untuk hadir di acara ini. 




Selain up-grading pemahaman organisasi, acara ini juga diisi dengan pendalaman iman serta pesan motivasi dari pastor moderator dan alumni. Ada beberapa agenda juga yang berhasil dirumuskan sebagai rekomendasi dan tawaran dari pastor moderator untuk kepengurusan berikutnya mengingat pada tanggal 1 Mei disepakati cabang akan mengadakan RUAC. Kegiatan yang ditutup dengan misa ini selesai pada hari minggu pukul 13.00